Awalnya sederhana, kota tulungagung (kota marmer), terdapat berbagai home industri diantaranya kemoceng. Nah, industri ini membutuhkan bahan baku berupa bulu bulu ayam dari berbagai daerah. Selain produk kemoceng, para pengrajin mencari inovasi melalui produk terbaru diantaranya dreamcatcher. Produk dreamcatcher ini memanfaatkan sisa limbah dari bulu bulu yang sebelumnya telah menjadi keomoceng.
Produk dreamcatcher ini dikirim ke berbagai wilayah indonesia,bahakan beberapa penjual di bali dan jogja mendapatkan supplai barang dari kota tulungagung.
